WEBSITE PDI PERJUANGAN

The Pioneer of PDI Perjuangan News & The Voice of PDI Perjuangan. Website PDI Perjuangan, Blog PDI Perjuangan, Portal PDI Perjuangan, Situs PDI Perjuangan, Group PDI Perjuangan, Milis PDI Perjuangan, Mailing List PDI Perjuangan, Wiki PDI Perjuangan, Underbow PDI Perjuangan, Ormas PDI Perjuangan, Organisasi Sayap PDI Perjuangan.

Name:
Location: NEGARA KESATUAN, REPUBLIK INDONESIA, Indonesia

admint.pdiperjuangan@googlemail.com

Kirimkan Berita dan Foto Dari DPC/DPD Anda ke: admint.pdiperjuangan@googlemail.com. Berita yang menarik akan dimuat di website ini.

Tuesday, July 24, 2007

Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Dahsyatnya Korupsi di Indonesia

    Korupsi di Negara Kesatuan Republik Indonesia
    (catatan internal webmaster)

    Barangkali kita masih ingat dengan lagu “Si Kancil Anak Nakal Yang Suka Mencuri Ketimun”. Si Kancil adalah salah satu tokoh anak-anak yang cerdik dan pandai, sayangnya kepandaiannya adalah mencuri. Saya tidak tahu apakah ada hubungannya antara menyanyikan lagu tersebut dan mendengarkan dongeng tersebut bisa mempengaruhi karakter masyarakat Indonesia untuk gemar “mencuri” alias “korupsi”. Semua anak kagum dengan kecerdikan si Kancil dan hal ini terekam di otak bawah sadar mereka, sehingga ketika besar mereka dengan senang hati dan bangga mempraktekkannya di mana saja mereka berada. Benarkah hal ini, mungkin perlu seorang atau sekelompok analis untuk membuktikannya.

    Sekarang kita tinggalkan si Kancil, kita beralih pada pembahasan soal tingginya “biaya siluman” di Indonesia yang katanya sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Apakah “biaya siluman” di Indonesia yang sebenarnya ? Dahulu banyak yang membahas bahwa biaya siluman adalah “pungli-pungli” para birokrat. Apakah hal ini benar sepenuhnya ? Mari kita telaah bersama.

    Apa saja contoh pungli-pungli yang ada ?
    - Minta saham tanpa menanam uang/modal
    - Minta jatah uang rutin / gaji buta
    - Biaya tambahan untuk mengurus ijin/surat agar tidak berbelit-belit dan lama
    - Minta di-entertaint
    - Sumbangan untuk acara-acara ulang tahun, serah terima jabatan, dsb
    - Sumbangan rutin bulanan ke Kecamatan, Kelurahan/Desa, Koramil, Kodim, Polres, Polsek
    - Minta ”Sangu/Cinderamata” kalau meresmikan pabrik/gedung, dsb
    - Petugas Pajak minta bagian atas restitusi
    - Petugas Pajak menawari ”deal” dengan meminta uang untuk menurunkan temuan pajak mereka (yang sebenarnya umumnya juga ”dicari-cari”)

    Kalau ditotal semuanya apakah besar jumlahnya ? Jawabannya ternyata sangat mengejutkan : ”tidak besar” bahkan boleh dibilang ”sangat kecil” bagi perusahaan-perusahaan yang ada.

    Nah, kalau demikian lalu apa sebenarnya ”biaya siluman” di Indonesia itu ?

    Sebelum saya bahas lebih jauh lagi, kita beralih sejenak pada korupsi di kalangan pejabat negara yang merugikan negara secara langsung. Kira-kira apa saja bentuk-bentuk korupsi pejabat negara Indonesia yang merugikan negara secara langsung?

    - Semua pungli yang tersebut di atas
    - Menyunat, membagi-bagi, dan mengambil alih dana untuk pembangunan proyek-proyek negara dan/atau dana sumbangan untuk rakyat miskin
    - Menyalahgunakan kekuasaan dengan menjalankan bisnis pribadi di perusahaan negara atau proyek (bisa terang-terangan atau menggunakan bendera orang lain)
    - Mendapatkan uang dengan menjadi backing para pelanggar hukum
    - Mengambil bagian uang yang seharusnya disetor ke negara, misal ”uang tilang” para pelanggar lalu lintas yang tidak pakai surat tilang, menjadi pembina perusahaan dalam ”menggelapkan pajak” dengan cara rapi dan tak terlacak, ”mengatur” bea dan cukai para importir, dsb

    Kalau ditotal semuanya apakah besar jumlahnya ? Jawabannya memang ”cukup besar” tetapi boleh dibilang ”tidak terlalu besar” untuk disebut sebagai ”biaya siluman” yang signifikan. Pelakunyapun sangat terbatas.

    Jadi biaya siluman yang signifikan itu apa?

    Diantara kita pasti ada yang bekerja di perusahaan, atau setidaknya memiliki saudara atau teman atau tetangga yang bekerja di perusahaan. Setiap perusahaan pasti membutuhkan bahan baku atau bahan penunjang atau jasa dari perusahaan lain. Tahukah anda bahwa di Indonesia ini banyak sekali ”praktek kotor” yang sedang terjadi dan terus menerus terjadi saat ini? Setiap unit bisnis diciptakan untuk menghasilkan keuntungan yang bisa diperoleh dengan cepat dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya.

    Untuk bisa diterima / dibeli oleh perusahaan lain tidak jarang mereka ”menyuap” orang dalam agar barang atau jasanya dipakai. Di perusahaan pembeli banyak terjadi ”minta disuap” supaya barang atau jasa penjual bisa masuk / dibeli oleh perusahaan tempatnya bekerja. Perusahaan penjual sudah pasti tidak mau rugi dalam ”menyuap” orang dalam. Pasti mereka menaikkan harga jual mereka untuk menutup biaya ”suap” tadi.

    Kejadian ini berulang dan berputar membentuk lingkaran setan yang tidak terputus, sehingga harga jual menjadi mahal dan semakin mahal, menjadikan harga jual produk kita terlalu tinggi untuk bersaing. Bagaimana mungkin harga jual kita bisa lebih rendah dari RRC kalau kita terus memiliki kelakuan seperti ini? Bukan kualitas yang menjadi fokus dalam produksi dan pemberian jasa tapi yang penting laku terjual. Secara ekonomi dalam jangka panjang, sebenarnya rakyat sendiri yang merasakan akibatnya.

    Katakan saja si A berhasil korupsi dan menambah kekayaannya, tapi harga-harga di pasaran menjadi mahal. Uang yang dia dapat akhirnya juga menyusut nilainya. Efek samping korupsi tadi tidak dirasakan secara langsung namun dalam jangka panjang akan menghantam bukan hanya dirinya tapi rakyat miskin juga pasti terkena imbasnya. Inilah biaya siluman yang sebenarnya. Jika kita tidak waspada dan menghentikan kebiasaan korupsi dan praktek kotor seperti ini, negara kita sangat jauh dari kemakmuran dan kejayaan.

    Definisi Koruptor menurut saya adalah orang-orang yang bermental kotor, bejat, dan rusak yang mementingkan diri sendiri, egois, dan tidak memiliki rasa nasionalisme sama sekali. Mereka adalah para siluman yang tidak kelihatan, para penghancur masa depan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.

    Salam Perjuangan,

    webmaster http://www.pdi-perjuangan.blogspot.com/

    Labels:

    0 Comments:

    Post a Comment

    << Home

    Subscribe to pdi-perjuangan_28
    Powered by groups.yahoo.com