WEBSITE PDI PERJUANGAN

The Pioneer of PDI Perjuangan News & The Voice of PDI Perjuangan. Website PDI Perjuangan, Blog PDI Perjuangan, Portal PDI Perjuangan, Situs PDI Perjuangan, Group PDI Perjuangan, Milis PDI Perjuangan, Mailing List PDI Perjuangan, Wiki PDI Perjuangan, Underbow PDI Perjuangan, Ormas PDI Perjuangan, Organisasi Sayap PDI Perjuangan.

Name:
Location: NEGARA KESATUAN, REPUBLIK INDONESIA, Indonesia

admint.pdiperjuangan@googlemail.com

Kirimkan Berita dan Foto Dari DPC/DPD Anda ke: admint.pdiperjuangan@googlemail.com. Berita yang menarik akan dimuat di website ini.

Monday, June 18, 2007

Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Megawati : Pertahankan Pancasila

    Megawati : Pertahankan Pancasila
    Indomedia.com, Sabtu, 02 Jun 2007

    Ende, PKMegawati Soekarnoputri menegaskan, tanpa Pancasila tidak akan ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hanya Pancasila yang mampu menjadi perekat bangsa dari berbagai latar belakang budaya, sosial, suku, agama ataupun ras. Karena itu semua anak bangsa bersatu hati mempertahankan ideologi negara Pancasila, karena kalau tidak ada Pancasila, maka NKRI akan bubar.

    "Satu-satunya ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila. Maka mari kita pertahankan Pancasila," ajak Megawati saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila-Ende, Jumat (1/6/2007).

    Megawati mengatakan, di tengah derasnya era globalisasi saat ini, Pancasila terkesan mulai dilupakan orang. Karena itu dia mengajak semua komponen bangsa agar kembali menggelorakan Pancasila. Karena bagaimanapun, kata putri Bung Karno ini, Pancasila lahir dari dalam diri bangsa Indonesia itu sendiri. Bahkan Bung Karno pernah mengatakan bahwa dia bukan pembuat Pancasila. Bung Karno hanya menggali Pancasila dari dalam tubuh bangsa Indonesia. Pancasila telah menjadi nilai-nilai dasar dari Bangsa Indonesia, yakni adanya sikap gotong royong.

    Menurut presiden ke-5 RI ini, sebagai bangsa yang besar, maka anak bangsa ini harus memiliki rasa kebanggaan akan identitas diri. Dalam membangun bangsa ini setiap anak bangsa perlu memiliki harga diri serta berdaulat di dalam budaya. Megawati juga mengingatkan semua pihak jangan mudah mengadopsi budaya asing yang belum tentu sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.

    Dikatakannya, Bung Karno mengajarkan bahwa hanya bangsa yang besar adalah bangsa yang mempunyai harga diri. Kesadaran ini perlu ada dalam diri anak muda. Yang terjadi saat ini, katanya, banyak anak muda yang sudah lupa tentang sejarah bangsa. Kaum muda hanya berpikir bahwa kalau sudah merdeka, ya sudah, padahal tidaklah begitu. Anak muda adalah penerus bangsa. Republik ini tidak akan eksis, tidak akan ada di antara bangsa-bangsa lain di dunia kalau tanpa kaum muda.

    "Kalian anak muda yang main drum band itu, kalian bisa apa tidak memainkan musik sasando yang menjadi ciri khas Propinsi NTT? Kalau bisa memainkan drum band, maka seharusnya kalian juga harus bisa memainkan alat musim sasando," kata Megawati kepada para pemain drum band SMUK Syuradikara, Ende yang berbaris di bagian depan.
    Megawati juga mengatakan, seharusnya bangsa Indonesia bisa berdikari dalam urusan pangan, dalam arti tidak perlu mengimpor beras dari luar negeri seperti Vietnam dan juga Thailand. Kebutuhan pangan masyarakat identik dengan beras. NTT, misalnya, pangan yang bisa dikembangkan adalah pisang, ubi ataupun jagung. "Bung Karno ketika merenungkan Pancasila di bawah pohon sukun dia justru memakan buah sukun. Itu adalah bukti kecintaan Bung Karno terhadap pangan lokal," katanya.
    "Ayo para bupati dengar ini, kalau Vietnam ataupun Kamboja mengalami kekeringan dan ketika produksi beras mereka mengalami penurunan, apa kita masih mengharapkan beras dari mereka? Maka jangan harap beras raskin terus," tandas Mega.
    Dalam pidato tanpa teks sekitar 45 menit itu, Megawati mengatakan bahwa bangsa Amerika Serikat ataupun China adalah bangsa yang besar. Tetapi itu bukan berarti bahwa bangsa Indonesia harus di bawah bangsa-bangsa tersebut. Bangsa Indonesia harus berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

    Megawati tiba di Ende, Kamis (31/5/2007), disambut ribuan masyarakat Kota Ende, baik kader PDIP maupun masyarakat umum. Hal ini terlihat ketika menginjakkan kaki di Bandara Hasan Aroeboesman, Ende, massa terus berteriak memanggil nama Megawati dari balik pintu pagar bandara.

    Megawati didampingi oleh sejumlah pengurus DPP PDIP, seperti Sony Keraf, Theo Syafei dan Manuel Kaisiepo. Dari NTT hadir Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi dan Wakil Bupati Ende, Bernadus Gadobani S.Ag, serta Kapolda NTT, Brigjen RB Sadarum. Megawati juga mengunjungi sejumlah tempat seperti situs Bung Karno, Museum Bahari, Museum Budaya, Ende dan juga pohon sukun (tempat Bung Karno merenungkan Pancasila--Red). Pada Kamis (31/5/2007) malam, Megawati mengadakan tatap muka dan ramah tamah bersama jajaran Muspida Kabupaten Ende dan masyarakat di Aula BBK-Ende.

    Sebelum memimpin apel bendera kemarin pagi, Megawati mengunjungi tempat kerajinan tenun ikat dan pandai besi di Woloare. Apel bendera dimulai tepat pukul 09.45 Wita, dihadiri ribuan simpatisan dan kader PDIP serta masyarakat umum dan anak-anak sekolah. Setelah memimpin apel, Megawati bersama rombongan terbang ke Mataram-NTB. (rom)

    Labels:

    0 Comments:

    Post a Comment

    << Home

    Subscribe to pdi-perjuangan_28
    Powered by groups.yahoo.com