WEBSITE PDI PERJUANGAN

The Pioneer of PDI Perjuangan News & The Voice of PDI Perjuangan. Website PDI Perjuangan, Blog PDI Perjuangan, Portal PDI Perjuangan, Situs PDI Perjuangan, Group PDI Perjuangan, Milis PDI Perjuangan, Mailing List PDI Perjuangan, Wiki PDI Perjuangan, Underbow PDI Perjuangan, Ormas PDI Perjuangan, Organisasi Sayap PDI Perjuangan.

Name:
Location: NEGARA KESATUAN, REPUBLIK INDONESIA, Indonesia

admint.pdiperjuangan@googlemail.com

Kirimkan Berita dan Foto Dari DPC/DPD Anda ke: admint.pdiperjuangan@googlemail.com. Berita yang menarik akan dimuat di website ini.

Monday, March 05, 2007

Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Aneh !! Mengapa Soekarwo Bisa Menang ??

    Jawa Pos, Minggu, 25 Feb 2007
    Mengapa Soekarwo Bisa Menang di Rakercabus PDIP di Tiga Kabupaten?


    Dinilai Bisa Diterima Semua Kalangan
    Soekarwo yang bisa "mengusai" suara di Madura saat rakercabsus penjaringan calon gubernur Jawa Timur dari PDIP pada 22 Feberuari lalu, memang cukup menarik perhatian. Betapa tidak. Sekdakprov Jatim yang dikenal dengan sebutan Pak De Karwo ini mengalahkan Ir Sutjipto yang merupakan tokoh PDIP Jatim yang juga ketua DPP PDIP.
    ----

    DARI 4 kabupaten di Madura, 3 kabupaten memilih Soekarwo, yakni Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Sedangkan rakercabsus di DPC PDIP Bangkalan belum memutuskan pilihannya, karena sidang berlangsung ricuh. Namun, Ketua DPC PDIP Bangkalan mengklaim hasil rakercabsus sudah final. Yaitu, berupa dukungan mutlak kepada Sutjipto 15 surat dan 3 PAC mendukung Soekarwo.

    Yang lebih menarik lagi, di 3 kabupaten rata-rata Pak De Karwo menang mutlak. Bahkan, di Sampang secara aklamasi utusan 14 pimpinan anak cabang (PAC) sebanyak 155 orang dan DPC 13 orang memilih Soekarwo. Begitu juga di Pamekasan, Soekarwo menang secara aklamasi.

    Kemenangan ini sempat merebakkan isu politik uang. Sebab, Soekarwo orang luar, bukan kader PDIP. Namun, isu itu ditepis pengurus DPC PDIP di 3 kabupaten. Bendahara DPC PDI Perjuangan Sampang Ruly Kusumahadi SE dan Sekretaris Amirusi SPd mengatakan, kalau money politics benar-benar terbukti dan didukung bukti-bukti yang kuat, siapa pun yang bersalah harus diberi sanksi tegas dan harus dicoret sebagai calon Gubernur Jatim dari PDI Perjuangan.

    "Sebelum dimintakan rekomendasi ke DPP PDI Perjuangan, calon tersebut harus dicoret. Kami tidak mau mendukung calon yang berbuat curang dalam memperebutkan trah kepemimpinan di Jatim," tegas Amirusi. Menurut dia, terpilihnya Soekarwo secara aklamasi dalam murni suara arus bawah.

    Begitu juga dengan Sekretaris DPC PDIP Pamekasan Amir Hamzah menepis adanya isu politik uang tersebut. "Dari arena kita bisa menyaksikan, semuanya berlangsung demokratis dan aklamasi. Kita tidak melihat adanya faktor money politics itu," katanya.

    Mengapa Soekarwo bisa "menguasai" suara Madura? Alasan masing-masing pendudung Pak De Karwo hampir berbeda-beda. Elite politik DPC PDI Perjuangan Sampang menilai, sosok Soekarwo merupakan calon ideal gubernur Jatim mendatang. Alasannya, selain memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang pemerintahan, Sekdaprov Jatim tersebut dinilai bisa diterima oleh semua kalangan.

    Menurut Bendahara DPC PDIP Sampang Ruly Kusumahadi SE, figur cagub Jatim yang ditampilkan PDIP harus memiliki nilai jual dan bisa diterima oleh semua pihak. "Bukan hanya diterima di internal partai saja, tapi juga didukung oleh masyarakat luas. Kriteria itu semua, memang ada di Pak Karwo. Jadi, tidak harus kader," ujarnya.

    Hal senada juga disampaikan Sekretaris DPC PDIP Sampang Amirusi SPd. Menurut dia, untuk memenangkan pemilihan gubernur (pilgub) Jatim, PDI Perjuangan harus mencalonkan figur yang bisa diterima dan didukung oleh seluruh masyarakat Jatim.

    "Kalau memang ada kader yang seperti itu, lebih baik memilih kader partai. Tapi, kalau tidak ada, jangan dipaksa-paksakan. Kami butuh figur yang bisa memenangkan pilgub Jatim," tandasnya.

    Dia mengakui, fanatisme memang menjadi ciri khas massa PDIP. Tapi, saat ini, parpol banteng bermoncong putih ini sedang berbenah diri menjadi partai terbuka dan modern. Sehingga, dalam memilih pimpinan masa depan, harus benar-benar figur yang mumpuni.

    Karena itu, kata Amirusi, siapa pun figur yang dipilih oleh DPP PDIP menjadi cagub Jatim harus diterima dan didukung oleh seluruh kader partai di Jatim. Semua perbedaan yang terjadi selama rakercabsus harus dibuang jauh-jauh. "Pak Karwo atau Pak Tjipto yang dipilih DPP, kita harus siap mendukung dan memenangkan," imbau Amirusi.

    Sedangkan Sekretaris DPC PDIP Pamekasan Amir mengatakan, kemenangan Soekarwo tak lepas dari berbagai faktor. Diantaranya, wacana kemenangan Pak De Karwo di sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk soliditas PAC dan DPC melihat figur cagub.

    "Faktanya memang sudah memenangkan Pak Karwo. Ini harus kita hormati dan junjung tinggi," ujarnya melalui saluran telepon, kemarin.

    Mengenai proses pemilihan cagub dalam rakercabsus, Amir menjelaskan, semua PAC diberikan kebebasan. Dari awal sebelum rakercabsus, DPC meminta masing-masing PAC untuk berijtihad. "Tujuannya agar masing-masing PAC memiliki gambaran figur yang pas," terangnya.

    Kemenangan telak Pak De Karwo, menurut Amir, diantaranya karena faktor ada kecenderungan masing-masing PAC melihat wacana di luar dan melihat komposisi figur. "Masing-masing PAC kan tidak diam. Mereka juga melihat perkembangan diluar terkait figur yang tepat. Kalau masalah kader atau tidak, saya kira bagaimana mengartikan saja," dalihnya.

    Sementara di Sumenep Soekarwo menang dalam voting. Dia mendapat dukungan 116 suara, sedangkan Sutjipto hanya memperoleh 84 suara dan 6 suara dinyatakan tidak sah. "Ini sebuah realitas politik yang menyakitkan hati kita sendiri," ujar kader perempuan PDIP dari Kecamatan Batuan, Ny Halimatus Sa’diyah Idris.

    Sejak awal, munculnya nama Soekarwo dalam proses pendaftaran dan penjaringan bakal cagub dari PDI sudah memunculkan pro dan kontra. Sebab, kader PDIP boleh dibilang serba salah. "Kalau tidak mendukung kader sendiri (Sutjipto, Red), jujur saja, kita khawatir dianggap tidak loyal. Tapi, kita kan tidak mungkin menutupi aspirasi di bawah," papar Halimatus.

    Kekhawatiran bersama yang dialami kader PDIP, lanjutnya, kemudian menjadi kenyataan. Sosok Karwo di tengah-tengah masyarakat ternyata lebih dikenal dibandingkan dengan Sutjipto. "Ini bukan zamannya lagi untuk melakukan intimidasi atau pemaksaan kehendak. Lebih dominannya Pak Karwo dalam rakercabsus harus dimaknai proses internal di PDI Perjuangan untuk menuju pendewasaan diri dalam politik," ujarnya.

    Komentar nyaris sama diungkapkan Moh. Zakaria. Kader PDIP dari Kecamatan Rubaru itu mengatakan, Sutjipto, adalah salah satu kader terbaik PDIP. "Kita tahu soal itu. Tapi, proses demokrasi yang dijalankan kita untuk menjaring kandidat pada pemilihan pilgub 2008 harus dijalankan secara objektif sebagai konsekuensi logis upaya penjaringan," tandasnya.

    Artinya, suka atau tidak suka, kehadiran Karwo yang memang ditetapkan sebagai salah satu bakal calon bersama Sujjipto harus dinilai secara fair oleh kader PDIP se Jatim. "Kalau ada yang bilang terpilihnya Pak Karwo adalah pengkhianatan pada PDI Perjuangan, itu tidak sepenuhnya benar. Sebab, penjaringan yang memunculkan figur Karwo dan Tjipto ini merupakan program DPD. Pro dan kontra, wajar kok," tukas Zakaria.

    Sedang Ketua DPC PDIP Sumenep Hunain Santoso SH hanya meminta kader PDI Perjuangan kembali ke khittah untuk membesarkan dan memperjuangkan organisasi. Ada pun Pilgub Jatim 2006 hanya salah satu varian dari dinamika politik yang harus disikapi oleh kader PDI Perjuangan. "Artinya, agenda Pilgub tidak boleh memecah belah kader PDI Perjuangan. Kita kembalikan pada aturan main yang ada," ujarnya singkat. (fiqzid/yat)

    Labels:

    0 Comments:

    Post a Comment

    << Home

    Subscribe to pdi-perjuangan_28
    Powered by groups.yahoo.com