WEBSITE PDI PERJUANGAN

The Pioneer of PDI Perjuangan News & The Voice of PDI Perjuangan. Website PDI Perjuangan, Blog PDI Perjuangan, Portal PDI Perjuangan, Situs PDI Perjuangan, Group PDI Perjuangan, Milis PDI Perjuangan, Mailing List PDI Perjuangan, Wiki PDI Perjuangan, Underbow PDI Perjuangan, Ormas PDI Perjuangan, Organisasi Sayap PDI Perjuangan.

Name:
Location: NEGARA KESATUAN, REPUBLIK INDONESIA, Indonesia

admint.pdiperjuangan@googlemail.com

Kirimkan Berita dan Foto Dari DPC/DPD Anda ke: admint.pdiperjuangan@googlemail.com. Berita yang menarik akan dimuat di website ini.

Saturday, December 13, 2008

Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Peluncuran Buku "Mereka Bicara Mega"

    Jika Terpilih, Mega Tak Ingin Cawapresnya Incar Capres
    Jawa Pos, Sabtu, 13 Desember 2008


    Megawati Soekarnoputri, capres dari PDIP, tampaknya sadar betul dengan risiko negatif bila cawapresnya nanti menyimpan obsesi besar untuk menjadi presiden. Bukan tidak mungkin akan terjadi persaingan merebut simpati yang bisa kontraproduktif bagi jalannya pemerintahan sekiranya jika dia benar-benar terpilih dalam Pilpres 2009.

    Karena itu, selain memiliki komitmen terhadap NKRI, Pancasila, dan pluralisme serta mampu menambah potensi suara, Mega berharap cawapresnya bukan orang yang nanti justru menjadi rival di pemerintahan.

    "Awas lho, aku emoh wapresku mikir de'e presiden (Awas, saya tidak mau Wapres saya nanti mikir dia yang presiden, Red)," kata Mega dalam launching buku Mereka Bicara Mega di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin (12/12/2008).

    Dengan nada bercanda, dia menyentil, banyaknya tokoh yang pernah dikandidatkan menjadi cawapresnya belakangan malah mendeklarasikan diri sebagai capres. "Kok nggak ada yang deklarasi jadi cawapres ya? Pram (Sekjen PDIP Pramono Anung, Red) sampai bingung mau duluan umumkan kriteria atau nama. Saya jawab, lho kamu kan yang Sekjen," cetus Mega lantas tertawa.

    Acara yang berlangsung meriah mulai pukul 14.30 WIB itu memang dihadiri sejumlah tokoh yang sudah mendeklarasikan diri sebagai capres. Ada Sri Sultan HB X, Fadel Muhammad, Rizal Ramli, dan capres independen Fadjroel Rahman. Hadir juga Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDIP Taufik Kiemas dan Pramono.

    Dari kalangan politisi, pengamat, dan aktivis, hadir Ketua Umum PBR Bursah Zarnubi, Yudi Latief, Sukardi Rinakit, Garin Nugroho, Ikrar Nusa Bakti, dan Effendy Gozali.

    Adapun buku Mereka Bicara Mega merupakan kumpulan artikel dari 38 tokoh nasional dengan beragam latar belakang. Sesuai dengan judul buku itu, mereka membuat penilaian terhadap sosok putri proklamator Bung Karno tersebut.

    Tidak main-main, tokoh sekaliber Ahmad Syafii Ma'arif, Akbar Tandjung, Amien Rais, Prabowo Subianto, Salahuddin Wahid, Jalaludin Rahmat, Khofifah Indar Parawansa, Alwi Shihab, Rokhmin Dahuri, Ahmad Sumargono, dan Malik Fadjar ikut berkonstribusi. Malah, Hasyim Muzadi dan Din Syamsuddin yang diberi porsi memberikan kata pengantar tak kuasa menahan diri untuk tidak ikut berkomentar.

    "Itu bagian dari kejutan yang diberikan teman-teman, mungkin karena jengkel. Soalnya, saya memang paling malas diminta untuk menceritakan diri sendiri," ungkap Mega.

    Sementara itu, Pramono menyatakan, banyak hal menarik yang terungkap dalam buku tersebut. Misalnya, kisah Akbar dengan Mega sewaktu keduanya masih remaja. "Ternyata, saat SMP, Pak Akbar sering menjemput Ibu Mega untuk les bahasa Inggris," ujarnya yang langsung disambut tawa hadirin.

    Dalam tulisannya, Akbar memang menceritakan bahwa dirinya dan Mega duduk di SMP yang sama, yaitu SMP Cikini, Jakarta Pusat. Meskipun Mega berstatus anak presiden yang terikat protokoler, ungkap dia, mereka tetap menjaga jalinan komunikasi. Misalnya, Akbar hadir di acara ulang tahun Mega meskipun tidak diundang.

    Pada 1970-an, selepas SMP, mereka sama-sama mengambil kursus bahasa Inggris di Lembaga Indonesia Amerika (LIA). "Bahkan, saya pernah mengantarnya pulang setelah kursus. Artinya, kami telah menjalin hubungan silaturahmi sejak masih muda," curhat Akbar dalam tulisannya.

    Dalam sambutan itu, Sri Sultan HB X menuturkan sejak kecil mengenal Mega. Malah, di antara kedua orang tua, sudah tumbuh komitmen dan cita-cita yang sama untuk memerdekakan republik dan mempertahankan kemerdekaan. "Tugas kami tentunya menjaga nama baik orang tua masing-masing," ucapnya.

    Fadel menjelaskan, selama menjadi presiden, Mega tiga kali mengunjungi Gorontalo. Dalam kunjungan itu, papar dia, Mega selalu mendorong dirinya untuk mengembangkan potensi daerah seoptimalnya.

    "Saya sendiri meyakini, kalau daerah maju, negara pasti kuat. Sekarang ini, semua masih tersentralisasi di pusat. Sepertinya, negara ini cuma Jakarta. Sementara itu, anggaran daerah kecil. Makanya, pembangunan daerah tersendat-sendat," ujarnya.

    Kepada wartawan yang bertanya soal peluang mendampingi Mega sebagai cawapres, Fadel menjawab dengan sangat diplomatis. "Saya berpikir sederhana saja. Saya punya kelemahan, yaitu masih menjadi gubernur dan ketua DPD Partai Golkar di Gorontalo," terangnya.

    Mengapa menjadi ketua DPD Partai Golkar di Gorontalo menjadi persoalan? "Politik itu sangat sensisitf. Makanya, jangan sampai salah main. Nanti bisa terjebak. Bagaimanapun, hasil pemilu pasti berpengaruh," tegasnya. Masih berharap bisa melalui jalur Golkar? "Golkar kini ibaratnya lagi macet. Mobil di belakang tit...tit...tit, tapi yang depan nggak mau jalan," candanya.

    Taufik juga menolak berkomentar banyak, apakah yang ideal duet Mega-Sultan atau Mega-Fadel. Menurut dia, pendekatan Jawa-luar Jawa sudah tidak relevan. "Keduanya sama-sama mewakili bangsa Indonesia," ungkapnya. Mengapa kandidat capres lain tidak diundang? "Oh, Prabowo dan Hidayat diundang, cuma berhalangan," imbuhnya.

    Labels: ,

    18 Comments:

    Blogger Francisca Sestri said...

    Saat di Kick Andy dua episode berturut-turut, cara menampilkan sosok bu Mega seperti Obama dang Witney Operah, sangat efektif. Apalagi banyak yang merindukan bila bu Mega bicara. Pasalnya selama menjadi Presiden beliau terkenal banyak diam, yang menjadi perhatian khalayak. nah ternyata setelah bicara cukup smart. Malah komentar beberapa politisi berbobot, sikap bu mega jujur dan tidak menyerang lawan. Semoga menemukan pasangan cawapres yang memihak rakyat. Saat nya berubah!

    Monday, December 29, 2008 10:48:00 PM  
    Blogger Yudhistira said...

    Saya nonton di kick Andy,setelah lengser th.2004 itu pertama kalinya saya liat bu Mega berbicara di depan publik, teruskanlah berbicara,jangan banyak diam,rakyat butuh pemimpin yang bukan hanya kritis tapi bekerja secara nyata..bertanyalah dalam hati!! apa yg telah kau berikan pada negeri ini??jangan anti debat!!!!karena dengan debat rakyat akan tahu pemikiran2 sang pemimpin, rakyat akan tahu konsep pemerintahan yg akan diusung dan sebrapa kuatnya konsep itu bisa dipertahankan melalui argument..jgn hanya slalu menyerang dri belakang..krna rakyat sekarg dah pinter2,tau mana pemimpin yg licik dan bukan, tau pula pemimpin yang BODOH dan mana yg CERDAS dan BIJAKSANA!!!!terus lanjutkan perjuanganmu MEGA!!kami rakyat Indonesia ingin tahu,konsep pemerintahan seperti apa yg akan anda usung..kami tunggu di Debat Capres 2009.

    Sunday, January 25, 2009 7:56:00 AM  
    Blogger tizagerry said...

    untuk PDI Perjuangan
    saya mau kasih masukan aja
    saya lihat iklannya di TV beberapa waktu lalu soal nyindir harga bbm
    menurut saya iklannya bagus, lucu & berani. tapi sayang saya lihat hanya 1 kali, nanya teman2 kantor nggak pada tau. sebaiknya PDI Perjuangan posting di utube aja, supaya lebih banyak yg bisa lihat.
    satu hal lagi, saya sempat liat official website PDI Perjuangan, kok nggak ada section leave you comments nya ya? apa takut banyak yg mencerca? saya yakin kok masih banyak rakyat yg dukung, lagian di cerca kan biasa...hehe
    semoga sukses ya

    Monday, March 23, 2009 2:30:00 PM  
    Blogger bladut said...

    PDI-P skrg sdh ditinggalkan jago2 strateginya (kampanye)terlihat pd saat di jember ketua umum sampai buat blunder soal BLT (baru sadar kemudian yg disinggung ngga ada harga diri itu berjumlah 19 juta jiwa)trus besoknya buru buat klarifikasi wow sudah membekas bu, mau jd pemimpin kok plin plan, mangkanya diawal sy katakan jago strateginya sdh pd ninggalin ibu, hati-hati lingkaran sekitar anda itu musang berbulu domba

    Thursday, March 26, 2009 3:18:00 PM  
    Blogger bladut said...

    saran strategi bu mega, materi kampanye jgn bahas soal hutang atau BBM bu, pasti akan jd bumerang buat PDIP dan ibu soalnya buat nutupi subsidi BBM biar murah jaman ibu itu jual BUMN nah itu masyarakat sdh tau apalagi pembina demokrat bu, akan di buat mati kutu ibu nantinya, trus utang itu jaman ibu banyak sekali dan jatuh tempo bayarnya pd massa pemerintahan ini dan udah pd mulai di lunasi kalah lg kan ibu ganti materinya bu, beri tugas pak pramono anung itu bu cr strategi lain buat nyerang pemerintah drpd jd musang terus

    Thursday, March 26, 2009 3:25:00 PM  
    Blogger The Hombre said...

    Haduh tau diri donk Bu Mega .... dulu jadi presiden gagal, sekarang ngeritik pemerintah nah dulu waktu ibu jadi Presiden emang ngapain aja ,,, iklan politiknya juga lucu banget pertama ngeritik BLT sekarang iklannya berubah ikut mengawasi BLT ketawan bodohnya malah, jaman Megawati jadi presiden minyak murah jaman SBY minyak mahal ... yaiyalah jamannya Mega ngga ada krisis global ... iklan murahan pembodohan masyarakat. Ngga usah mimpi lah kalo udah gagal jadi presiden sekarang pengen jadi presiden lagi

    Tuesday, March 31, 2009 2:28:00 AM  
    Blogger damarputra said...

    Idih kok ibu marahin wong cilik waktu mereka terima BLT?

    Nyadar dong... ibu dilahirkan dari rahim istri seorang presiden

    Lah... penerima BLT itu dilahirka dari rahim seorang tukang sapu jalan

    Soal harga diri bagi wong cilik adalah prioritas ke sekian.

    Sadar dong, udah nyakitin hati wong cilik aja.......

    Friday, April 03, 2009 9:56:00 AM  
    Blogger B3T3 said...

    bu tolong yah merenung diri dulu deh...dan jangan malu-maluin bung karno. anda bertameng di belakang kebesaran bung karno...padahal jauh banget..sosok anda gak cocok banget jadi pemimpin. seorang pemimpin itu bijak gak pernah menjatuhkan lawannya, rendah hati, tidak menjilat ludah sendiri. bagi anda program BLT 200 ribu tidak berarti dan berharga tapi bagi kami rakyat 50 ribu juga berharga...uang 1000 juga berharga. coba sekali2 anda merasakan hanya mempunyai uang 5000 untuk hidup seminggu, bagaimana?????
    jangan terus2an mendesak pak SBY, jujur saya sebagai rakyat indonesia tidak terima karena Pak SBY itu perjuangan juga sama seperti anda dulu sbg presiden. tapi bedanya anda dulu gagal memimpin kami dan Pak SBY lebih baik dari anda, mengapa saya bilang begitu karena Pak SBY tidak pernah membalas hinaan anda. jadi lebih baik sekarang MERENUNG DIRI dulu deh atau mendingan ke dapur aja masak....

    Saturday, April 04, 2009 7:40:00 AM  
    Blogger Ade Rusliana, M.Pd. said...

    Saya sangat mengagumi bung karno, bagi saya bung karno adalah Bapak begara yang tertinggi. Jika terdengar nama Bung Karno maka ingat kemerdekaan Bangsa ini, tapi sayang mega tidak! mega hanya mencemarkan namanya saja. Tolong jangan rusak nama Bung Karno.

    Saturday, April 04, 2009 9:00:00 AM  
    Blogger wong cilik said...

    bu mega..... anda sadar ga sih.... buat calonin lg presiden???? aset negara apa aja yang akan di jual buat nambah kekayaan anda???? ato ingin pergi ke seluruh dunia gratisan aja BU..... tolong bu jangan bikin rakyat lebih susah!!!!!! dan tolong Bu jangan buat malu diri sendiri dengan menghina pemerintahan yang sekarang. sebenarnya yang menari poco2 anda ato SBY-JK....... yang plin-plan itu Ibu, tidak setuju dengan BLT tp iklannya mensukseskan BLT. Berlaga melindungi Hak RAKYAT padahal anda sudah MENYAKITI HATI RAKYAT, dengan mengatakan 200rb tidak berarti bagi kami... Apakah anda mampu mensejahterakan kami lg?????? tolong Bu tanyakan pada diri ANDA sendiri... jangan GO ( Gede Omong ) aja kaya TOA buat nyebar kebohongan.....

    Saturday, April 04, 2009 9:44:00 AM  
    Blogger taree said...

    Assalamu'alaykum. salah satu sifat pemimpin itu adalah nrimo atau mau menerima kritikan maupun kekalahan.
    tapi maaf ibu mega sama sekali nggak punya sifat itu. kekalahan pada pemilu 2004 atas pak SBY membuat bu mega menjadi orang yang pendendam. mulai dari menjelek jelekkan kinerja pemerintahan dari program BLT sampai kenaikan harga BBM.
    apa bu mega ingat pada saat jadi presiden apa yang sudah ibu lakukan untuk kami rakyat kecil. yang ada ibu malah menjual 2 BUMN. dan nggak ada satupun kebijakan yang memihak pada rakyat.
    Tolong ngaca bu....

    Program BLT yang ibu bilang menjadikan rakyat kecil jadi pengemis itu justru menyakitkan kami. kami bukan pengemis bu!!!!
    karena berapapun besarnya BLT itu jelas2 membantu kami rakyat kecil.
    dan untuk masalah BBM apa ibu tak pernah liat berita bu, harga minyak mentah naik bu! makanya harga BBm naik dan itu juga karena dampak krisis global.

    jadi bu mega mending ngaca dulu ya sebelum ngomong. berbenah dulu bu biar nggak malu.

    bu mega tau sekarang justru citra PDI yang jelek yaitu " Partai yang bisanya cuma omdo ( omong doank ) dan partai yang bisanya cuma menjelek jelek kan partai lain tanpa mau melihat kejelekan partai sediri ".

    Bu fitrah perempuan itu tetap di bawah laki laki. jadi mendingan ibu jadi ibu rumah tangga yang baik aja yoooo...
    dari pada teriak sana sini untuk menghasut rakyat kecil.

    dan ingat jangan kambing hitam kan rakyat kecil lagi untuk menyerang pemerintahan bu!!!!!
    karena kami sudah nyaman dengan pemerintahan yang sekarang ini.

    Monday, April 06, 2009 5:16:00 PM  
    Blogger M DANIEL said...

    PDIP - GOLKAR
    Siang ini Kalla dan Megawati Jajaki Koalisi
    BERGAINING : SIAPA-SIAPA YANG JADI PRESIDEN &WAKIL PRESIDEN HARUS INGAT RIVAL KOALISI MINIMAL HARUS DAPAT KURSI MENTERI
    DEAL....SETUJU !!!





    Artikel Terkait:
    • Pertemuan JK-Mega Masih Tahap Awal
    • Pertemuan JK-Mega demi Hubungan Baik
    • Pertemuan Golkar-PDIP Butuh Tempat "Sejuk"
    • PDI-P Masih Ingin Berkoalisi dengan Golkar
    • Koalisi Golkar-PDIP Akan terbentuk
    • JK-Mega Resmi Bertemu Kamis Siang
    • "Perceraian" SBY-JK, Untungkan Megawati

    Kamis, 12 Maret 2009 | 09:19 WIB
    Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
    JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Kamis (12/3) pukul 14.00, dijadwalkan akan bertemu muka di Jalan Imam Bonjol Nomor 46, Jakarta Pusat. Kedua partai lama ini akan buka-bukaan soal cita-cita masing-masing untuk membangun pemerintahan yang kuat.
    Dalam keterangan pers yang diselenggarakan di Hotel Sahid Jaya Jakarta kemarin, kedua perwakilan partai menyambut baik upaya pertemuan kedua pihak yang diprediksi tidak akan pernah bertemu oleh orang banyak.
    PDI-P rencananya akan diwakili oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperppu) Taufik Kiemas, Ketua DPPP Tjahyo Kumolo, dan Sekjen Pramono Anung. Sementara Golkar akan diwakili oleh Ketua Umum Jusuf Kalla, Dewan Penasihat Surya Paloh, Sekjend Sumarsono, Wakil Ketua Umum Agung Laksono, dan Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Burhanuddin Napitupulu.
    Burhanuddin Napitupulu mengatakan, pertemuan ini merupakan inisiatif kedua pihak untuk membicarakan pemerintahan yang kuat di atas koalisi yang kuat. Dipilih rakyat dan didukung parlemen yang kuat. "Yang sekarang ini kan dipilih rakyat, tapi digoreng parlemen," ujar pria yang akrab dipanggil Burnap ini dalam keterangan pers kemarin.
    Sementara itu, Pramono belum dapat memastikan apakah kedua pihak akan membicarakan koalisi dalam pertemuan tersebut. Hanya, Pramono menuturkan, berdasarkan penghitungan PDI-P, kemenangan telak parlemen, baik di pusat maupun DATI I dan II, ada di tangan jika PDI-P dan Golkar bergabung. "Ini kekuatan riil untuk mendukung pemerintahan yang kuat," ujar Pramono
    Pertemuan JK-Mega Masih Tahap Awal

    Wednesday, April 08, 2009 4:29:00 PM  
    Blogger M DANIEL said...

    PDIP - GERINDRA
    Prabowo Temui Megawati
    Akan Bahas Format Koalisi
    BERGAINING : SIAPA-SIAPA YANG JADI PRESIDEN &WAKIL PRESIDEN HARUS INGAT RIVAL KOALISI MINIMAL HARUS DAPAT KURSI MENTERI
    DEAL....SETUJU !!!





    Kamis, 19/03/2009 00:23 WIB
    Artikel Terkait:
    • Prabowo: Kasus Jatim Sangat Mencemaskan
    • Muladi: Prabowo Harus Klarifikasi Buku Sintong
    • Gus Dur Merapat ke Prabowo, PKB Santai
    • Muhaimin: Dukungan Gus Dur Bersifat Pribadi
    • Prabowo Belum Tentu Gandeng Yenny sebagai Cawapres

    Rabu, 18 Maret 2009 | 19:09 WIB
    Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
    JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mendatangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Rabu (18/3) malam. Sekitar pukul 19.10, Prabowo tiba di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, tanpa didampingi jajaran pimpinan Gerindra.
    Saat ditanya agenda pertemuannya, Prabowo hanya menjawab singkat, "Hanya silaturahim politik," kata Prabowo sambil memasuki halaman rumah Mega.
    Tak lama setelah Prabowo tiba, Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung juga tiba di lokasi yang sama. Tak jauh berbeda dengan Prabowo, Pramono pun hanya berujar, "Nanti ya, nanti," katanya kepada wartawan, menjawab pertanyaan agenda pertemuan Mega dan Prabowo.
    Kemungkinan, dugaan manipulasi DPT pemilu legislatif 2009 juga menjadi pembicaraan kedua pihak.
    Mega-Prabowo Bahas Koalisi

    Wednesday, April 08, 2009 4:30:00 PM  
    Blogger M DANIEL said...

    PDIP – PAN
    Akan Bahas Format Koalisi
    BERGAINING : SIAPA-SIAPA YANG JADI PRESIDEN &WAKIL PRESIDEN HARUS INGAT RIVAL KOALISI MINIMAL HARUS DAPAT KURSI MENTERI
    DEAL....SETUJU !!!

    Kamis, 26 Maret 2009 | 22:11 WIB
    TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya akan bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri awal April mendatang. "Kami bicara format koalisi," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis (26/03).

    Pertemuan awal April tersebut, kata Zulkifli, akan dihadiri Ketua Umum Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir dan politikus puncak PDI Perjuangan, termasuk Megawati Soekarnoputri. "Tempatnya nanti diatur," kata Zulkifli. Pertemuan ini, Zulkifli melanjutkan, inisiatif PDI Perjuangan.

    Meski kemungkinan akan membahas format koalisi, kata Zulkifli, pertemuan tersebut belum akan menyepakati koalisi PDI Perjuangan-Partai Amanat Nasional. Karena, kata Zulkifli, "Koalisi (terbentuk) setelah pemilu legislatif."

    Sebelumnya PDI Perjuangan telah bertemu dengan sejumlah pengurus teras partai lainnya, antara lain Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan tertulis mengenai pentingnya pemerintahan yang solid.

    Zulkifli tak menjelaskan apa kesepakatan yang akan diteken dalam pertemuan kedua partai awal April nanti.

    DWI RIYANTO AGUSTIAR
    Mega "Welcome" Silaturahim dengan Siapa Saja

    Wednesday, April 08, 2009 4:32:00 PM  
    Blogger M DANIEL said...

    MEGAWATI – SULTAN HAMENGKUBUWONO

    Book Launching
    “Mereka Bicara Mega”
    BERGAINING : SIAPA-SIAPA YANG JADI PRESIDEN &WAKIL PRESIDEN HARUS INGAT RIVAL KOALISI MINIMAL HARUS DAPAT KURSI MENTERI
    DEAL....SETUJU !!!
    Saturday, 13 December 2008

    Book Launching “They Are Talking About Mega”
    Jakarta, 12th December 2008

    Megawati Soekarnoputri, the president candidate from PDI Perjuangan, very realizes with the negative risk if her vice president candidate keeping a big obsession to be a president. It is not impossible that if it is happened it will create a competition that is contra productive for government performance. Therefore, besides having high commitment toward NKRI, Pancasila, Pluralism, and adding ballot potential, Mega hopes that her vice president candidate has not the person who will be her rival in the government.

    "Awas lho, aku emoh wapresku mikir de'e presiden (I do not want that my vice president candidate thinking that he/she will be the president)," Mega said on book launching Mereka Bicara Mega (They Are Talking About Mega) at Sultan Hotel, Jakarta, 12 December 2008.

    Book launching was start from at 2.30pm WIB. There are some figures who have been declare as the president candidate for 2009 election came on that launching like Sri Sultan HB X, Fadel Muhammad, Rizal Ramli, and Fadjroel Rahman. Also attend Bursah Zarnubi, Yudi Latief, Sukardi Rinakit, Garin Nugroho, Ikrar Nusa Bakti, dan Effendy Gozali, Chairman of Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDI Perjuangan Taufik Kiemas and PramonoAnung.

    The book “They Are Talking about Mega” is containing 38 articles from national leaders from various backgrounds like Ahmad Syafii Ma'arif, Akbar Tandjung, Amien Rais, Prabowo Subianto, Salahuddin Wahid, Jalaludin Rahmat, Khofifah Indar Parawansa, Alwi Shihab, Rokhmin Dahuri, Ahmad Sumargono, and Malik Fadjar. Hasyim Muzadi and Din Syamsuddin give their comments on its forewords.
    Labels: Megawati, Sri Sultan Hamengkubuwono
    posted by PDI Perjuangan at 00:16 5 Comments
    F. Sestri Rahardjo said...
    Mega-Sultan : Yes, for regeneration to trasfer of the leader in the future.

    Wednesday, April 08, 2009 4:34:00 PM  
    Blogger M DANIEL said...

    PDIP-PPP
    Akan Bahas Format Koalisi
    Jajaki Koalisi, Megawati Akan Hadiri PPP Mendengar
    BERGAINING : SIAPA-SIAPA YANG JADI PRESIDEN &WAKIL PRESIDEN HARUS INGAT RIVAL KOALISI MINIMAL HARUS DAPAT KURSI MENTERI
    DEAL....SETUJU !!!



    DOK. KOMPAS
    Mega: Pemerintah Bagaikan Jatuh Tertimpa Tangga Pula/KompasTV
    Artikel Terkait:
    • Prabowo-Mega Bertemu
    • Lebih Baik SBY dan Mega "Berpandang-pandangan dari Jauh"
    • PDI-P: Kalau SBY Mau Ketemu Mega, Datang Saja...


    PPP dan PDI Perjuangan Jajaki Koalisi
    Kamis, 19 Maret 2009 | 07:36 WIB
    TEMPO Interaktif, Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan mulai menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kedua partai akan meneken kesepakatan bersama siang ini.

    "Peluang ke sana (koalisi) besar," kata Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Syaifuddin saat dihubungi Tempo, Kamis (19/03).

    Draf kesepakatan tersebut, kata Lukman, telah disusun kedua partai dan siap diteken langsung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali, siang nanti.

    Namun, Lukman enggan merinci apa butir kesepakatan tersebut. "Draf saya siapkan dengan Pramono (Sekjen PDI Perjuangan)," kata Lukman.

    Kesepakatan tersebut, kata Lukman, merupakan usulan dari partainya. PDI Perjuangan menyambut baik usulan tersebut setelah sebelumnya meneken draf kerja sama dengan Partai Golkar. Lukman mengatakan sangat mungkin ketiga partai ini, Golkar, PDI Perjuangan, dan Partai Persatuan Pembangunan, nantinya berkoalisi.

    Penandatanganan draf kerja sama, menurutnya, akan dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi Megawati Soekarnoputri. Pihaknya, kata Lukman, akan menanyakan program dan pandangan Megawati terhadap masalah utama bangsa ini. "Dan apa solusinya," kata Lukman.

    DWI RIYANTO AGUSTIAR
    [ Kamis, 19 Maret 2009 ]

    Wednesday, April 08, 2009 4:38:00 PM  
    Blogger M DANIEL said...

    PDI PERJUANGAN & PARTAI DEMOKRAT
    &
    SBY-Mega Segera Bertemu
    Akan Bahas Format Koalisi
    BERGAINING : SIAPA-SIAPA YANG JADI PRESIDEN &WAKIL PRESIDEN HARUS INGAT RIVAL KOALISI MINIMAL HARUS DAPAT KURSI MENTERI
    DEAL....SETUJU !!!



    SBY-Mega Ketemu, Rakyat Tepuk Tangan /KompasTV
    Artikel Terkait:
    • Mega Tunggu Telepon dari SBY?
    • Hidayat Siap Jadi Mediator SBY-Mega
    • Megawati Tak Mau Bicara soal SBY
    • Lebih Baik SBY dan Mega "Berpandang-pandangan dari Jauh"

    Rabu, 1 April 2009 | 13:58 WIB
    Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
    JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono ternyata sudah menjadi bahasan antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat. Jajaran pimpinan Partai Demokrat mengatakan, pertemuan dan komunikasi tertutup sudah dibangun kedua partai.

    Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, pertemuan dua tokoh itu masih menunggu momen yang tepat. Marzuki mengaku, dirinya sudah tiga kali bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufik Kiemas. Besok, keduanya kembali akan bertemu.

    "Saya sebenarnya sudah bertemu dua-tiga kali dengan Pak Taufik. Sore ini sebenarnya akan bertemu lagi, tapi agenda saya padat, jadi dijadwalkan akan bertemu besok," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/4).

    Marzuki tak menjawab secara eksplisit apakah pertemuannya dengan TK secara khusus dalam rangka merancang pertemuan SBY-Mega. Apakah pertemuan akan digagas sebelum atau setelah pemilu legislatif? "Nantilah, kan masih dibicarakan," katanya.

    Menunggu momen yang tepat, katanya, agar sebagai mantan atasan SBY, Mega tetap merasa dihormati. Sebaliknya, sebagai presiden, wibawa SBY tetap terjaga. Pertemuannya dengan TK juga ditegaskan Marzuki tidak membicarakan koalisi. Sebagai partai yang sudah memiliki capres sendiri, Demokrat dan PDI Perjuangan tidak mungkin membangun koalisi.

    Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga mengatakan bahwa Partai Demokrat sudah melakukan komunikasi tertutup dan terbatas dengan PDI Perjuangan.

    Wednesday, April 08, 2009 4:39:00 PM  
    Blogger M DANIEL said...

    PDI PERJUANGAN & PARTAI DEMOKRAT
    &
    SBY-Mega Segera Bertemu
    Akan Bahas Format Koalisi
    BERGAINING : SIAPA-SIAPA YANG JADI PRESIDEN &WAKIL PRESIDEN HARUS INGAT RIVAL KOALISI MINIMAL HARUS DAPAT KURSI MENTERI
    DEAL....SETUJU !!!



    SBY-Mega Ketemu, Rakyat Tepuk Tangan /KompasTV
    Artikel Terkait:
    • Mega Tunggu Telepon dari SBY?
    • Hidayat Siap Jadi Mediator SBY-Mega
    • Megawati Tak Mau Bicara soal SBY
    • Lebih Baik SBY dan Mega "Berpandang-pandangan dari Jauh"

    Rabu, 1 April 2009 | 13:58 WIB
    Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
    JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono ternyata sudah menjadi bahasan antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat. Jajaran pimpinan Partai Demokrat mengatakan, pertemuan dan komunikasi tertutup sudah dibangun kedua partai.

    Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, pertemuan dua tokoh itu masih menunggu momen yang tepat. Marzuki mengaku, dirinya sudah tiga kali bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufik Kiemas. Besok, keduanya kembali akan bertemu.

    "Saya sebenarnya sudah bertemu dua-tiga kali dengan Pak Taufik. Sore ini sebenarnya akan bertemu lagi, tapi agenda saya padat, jadi dijadwalkan akan bertemu besok," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/4).

    Marzuki tak menjawab secara eksplisit apakah pertemuannya dengan TK secara khusus dalam rangka merancang pertemuan SBY-Mega. Apakah pertemuan akan digagas sebelum atau setelah pemilu legislatif? "Nantilah, kan masih dibicarakan," katanya.

    Menunggu momen yang tepat, katanya, agar sebagai mantan atasan SBY, Mega tetap merasa dihormati. Sebaliknya, sebagai presiden, wibawa SBY tetap terjaga. Pertemuannya dengan TK juga ditegaskan Marzuki tidak membicarakan koalisi. Sebagai partai yang sudah memiliki capres sendiri, Demokrat dan PDI Perjuangan tidak mungkin membangun koalisi.

    Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga mengatakan bahwa Partai Demokrat sudah melakukan komunikasi tertutup dan terbatas dengan PDI Perjuangan.

    Wednesday, April 08, 2009 4:42:00 PM  

    Post a Comment

    << Home

    Subscribe to pdi-perjuangan_28
    Powered by groups.yahoo.com