PAN Belajar Oposisi ke PDIP
PAN Belajar Oposisi ke PDIP
Jawa Pos, Selasa, 15 Mei 2007,
JAKARTA - Setelah bertemu Gus Dur, Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir kembali melakukan safari politik tingkat tinggi. Kali ini dia bertemu Taufiq Kiemas, suami Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan keduanya dilakukan di Tator Café, Senayan City, Jakarta, tadi malam. Kiemas datang ditemani Sekjen PDIP Pramono Anung, sementara Soetrisno disertai Totok Daryanto (ketua Bapilu), Zulkifli Hasan (Sekjen), Asman Abnur (bendahara umum), dan Teguh Juwarno (wakil Sekjen).
Pertemuan penuh keakraban itu diwarnai senda gurau. Mereka tampak menikmati hidangan singkong goreng, pisang goreng, dan teh jahe. "Mas Soetrisno ini sosok sahabat sejati. Dia itu ketua umum parpol yang gaul. Terkadang saya juga iri," ungkap Kiemas yang spontan disambut gelak tawa.
Soetrisno giliran memuji Kiemas yang disebutnya sebagai tokoh politik yang luwes dan jago lobi. "Semua orang tahu, Mas Taufiq ini jago lobi. Itu jadi modal kehebatan PDIP," jelasnya.
Pembicaraan berikutnya mengalir menyangkut kemungkinan koalisi PDIP dan PAN pada 2009 dan situasi politik nasional pasca reshuffle. Posisi Hatta Rajasa yang jadi Mensesneg juga disinggung Kiemas. "Dulu Pak Habibie jatuh karena mengangkat Mensesneg dari orang parpol," selorohnya. Yang dimaksud adalah Akbar Tandjung saat jadi Mensesneg era Habibie.
Soetrisno mengaku bertemu Kiemas untuk belajar politik, khususnya posisi PDIP sebagai oposisi pemerintah. "Saat ini, PAN belajar ke PDIP bagaimana jadi oposisi," ujar Soetrisno. "Dan PAN setiap saat bisa saja memotong di tikungan," timpal Kiemas. (adb)
Jawa Pos, Selasa, 15 Mei 2007,
JAKARTA - Setelah bertemu Gus Dur, Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir kembali melakukan safari politik tingkat tinggi. Kali ini dia bertemu Taufiq Kiemas, suami Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan keduanya dilakukan di Tator Café, Senayan City, Jakarta, tadi malam. Kiemas datang ditemani Sekjen PDIP Pramono Anung, sementara Soetrisno disertai Totok Daryanto (ketua Bapilu), Zulkifli Hasan (Sekjen), Asman Abnur (bendahara umum), dan Teguh Juwarno (wakil Sekjen).
Pertemuan penuh keakraban itu diwarnai senda gurau. Mereka tampak menikmati hidangan singkong goreng, pisang goreng, dan teh jahe. "Mas Soetrisno ini sosok sahabat sejati. Dia itu ketua umum parpol yang gaul. Terkadang saya juga iri," ungkap Kiemas yang spontan disambut gelak tawa.
Soetrisno giliran memuji Kiemas yang disebutnya sebagai tokoh politik yang luwes dan jago lobi. "Semua orang tahu, Mas Taufiq ini jago lobi. Itu jadi modal kehebatan PDIP," jelasnya.
Pembicaraan berikutnya mengalir menyangkut kemungkinan koalisi PDIP dan PAN pada 2009 dan situasi politik nasional pasca reshuffle. Posisi Hatta Rajasa yang jadi Mensesneg juga disinggung Kiemas. "Dulu Pak Habibie jatuh karena mengangkat Mensesneg dari orang parpol," selorohnya. Yang dimaksud adalah Akbar Tandjung saat jadi Mensesneg era Habibie.
Soetrisno mengaku bertemu Kiemas untuk belajar politik, khususnya posisi PDIP sebagai oposisi pemerintah. "Saat ini, PAN belajar ke PDIP bagaimana jadi oposisi," ujar Soetrisno. "Dan PAN setiap saat bisa saja memotong di tikungan," timpal Kiemas. (adb)
Labels: fakta
0 Comments:
Post a Comment
<< Home