Jangan Lupakan Makna Pancasila
Megawati Nilai,
Masyarakat Mulai Lupakan Makna Pancasila
Gatra.com, Ende, 1 Juni 2007 16:30
Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputeri menilai, sebagian masyarakat Indonesia mulai melupakan makna Pancasila, sehingga dalam perpolitikan terlihat adanya keresahan.

"Sepertinya tidak punya satu tujuan atau arah tujuan, sehingga kita pun tidak tahu kemana sebenarnya kita memproklamasikan kemerdekaan Indonesia," kata Megawati kepada wartawan, di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), Jumat.
Puteri Proklamator Kemerdekaan RI ini mengaku, kehadirannya di Kabupaten Ende itu dimaksudkan untuk menghidupkan kembali cita-cita reformasi yang dikumandangkan Bung Karno.
Hari ini, Megawati memimpin upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di lapangen Perse Ende yang dihadiri ribuan massa termasukpengurus dan simpatisan Partai Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP itu sangat setuju jika Hari Kesaktian Pancasila, 1 Juni dijadikan sebagai hari libur nasional, namun hendaknya raykat yang mengajukan hal itu kepada pemerintah.
"Harusnya demikian (jadikan 1 Juni hari ibur nasionla), kita perlu terus mempelajari sejarah karena tentunya ada kekuatan dan kelemahannya. Mengapa kita tidak seperti bangsa lain yang menghargai sejarah, bahkan mempelajari semua sejarah," ujarnya.
Menurutnya, untuk membangun bangsa maka hikmah dari kekuatan sejarah itu yang diambil, bukan kelemahan sejarah.
Megawati menilai suasana perpolitikan di Indonesia saat ini terkesan `kering` atau tanpa arah yg jelas.
"Menurut saya pemimpin bangsa bicara tanpa arah sementara rakyat membutuhkan penjelasan yang benar. Rakyat ingin pemimpin berkata yang benar," ujar Megawati. [TMA, Ant]
Pengirim : Akhmad Asaad
Masyarakat Mulai Lupakan Makna Pancasila
Gatra.com, Ende, 1 Juni 2007 16:30
Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputeri menilai, sebagian masyarakat Indonesia mulai melupakan makna Pancasila, sehingga dalam perpolitikan terlihat adanya keresahan.

"Sepertinya tidak punya satu tujuan atau arah tujuan, sehingga kita pun tidak tahu kemana sebenarnya kita memproklamasikan kemerdekaan Indonesia," kata Megawati kepada wartawan, di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), Jumat.
Puteri Proklamator Kemerdekaan RI ini mengaku, kehadirannya di Kabupaten Ende itu dimaksudkan untuk menghidupkan kembali cita-cita reformasi yang dikumandangkan Bung Karno.
Hari ini, Megawati memimpin upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di lapangen Perse Ende yang dihadiri ribuan massa termasukpengurus dan simpatisan Partai Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP itu sangat setuju jika Hari Kesaktian Pancasila, 1 Juni dijadikan sebagai hari libur nasional, namun hendaknya raykat yang mengajukan hal itu kepada pemerintah.
"Harusnya demikian (jadikan 1 Juni hari ibur nasionla), kita perlu terus mempelajari sejarah karena tentunya ada kekuatan dan kelemahannya. Mengapa kita tidak seperti bangsa lain yang menghargai sejarah, bahkan mempelajari semua sejarah," ujarnya.
Menurutnya, untuk membangun bangsa maka hikmah dari kekuatan sejarah itu yang diambil, bukan kelemahan sejarah.
Megawati menilai suasana perpolitikan di Indonesia saat ini terkesan `kering` atau tanpa arah yg jelas.
"Menurut saya pemimpin bangsa bicara tanpa arah sementara rakyat membutuhkan penjelasan yang benar. Rakyat ingin pemimpin berkata yang benar," ujar Megawati. [TMA, Ant]
Pengirim : Akhmad Asaad
0 Comments:
Post a Comment
<< Home