WEBSITE PDI PERJUANGAN

The Pioneer of PDI Perjuangan News & The Voice of PDI Perjuangan. Website PDI Perjuangan, Blog PDI Perjuangan, Portal PDI Perjuangan, Situs PDI Perjuangan, Group PDI Perjuangan, Milis PDI Perjuangan, Mailing List PDI Perjuangan, Wiki PDI Perjuangan, Underbow PDI Perjuangan, Ormas PDI Perjuangan, Organisasi Sayap PDI Perjuangan.

Name:
Location: NEGARA KESATUAN, REPUBLIK INDONESIA, Indonesia

admint.pdiperjuangan@googlemail.com

Kirimkan Berita dan Foto Dari DPC/DPD Anda ke: admint.pdiperjuangan@googlemail.com. Berita yang menarik akan dimuat di website ini.

Saturday, December 13, 2008

Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Peluncuran Buku "Mereka Bicara Mega"

    Jika Terpilih, Mega Tak Ingin Cawapresnya Incar Capres
    Jawa Pos, Sabtu, 13 Desember 2008


    Megawati Soekarnoputri, capres dari PDIP, tampaknya sadar betul dengan risiko negatif bila cawapresnya nanti menyimpan obsesi besar untuk menjadi presiden. Bukan tidak mungkin akan terjadi persaingan merebut simpati yang bisa kontraproduktif bagi jalannya pemerintahan sekiranya jika dia benar-benar terpilih dalam Pilpres 2009.

    Karena itu, selain memiliki komitmen terhadap NKRI, Pancasila, dan pluralisme serta mampu menambah potensi suara, Mega berharap cawapresnya bukan orang yang nanti justru menjadi rival di pemerintahan.

    "Awas lho, aku emoh wapresku mikir de'e presiden (Awas, saya tidak mau Wapres saya nanti mikir dia yang presiden, Red)," kata Mega dalam launching buku Mereka Bicara Mega di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin (12/12/2008).

    Dengan nada bercanda, dia menyentil, banyaknya tokoh yang pernah dikandidatkan menjadi cawapresnya belakangan malah mendeklarasikan diri sebagai capres. "Kok nggak ada yang deklarasi jadi cawapres ya? Pram (Sekjen PDIP Pramono Anung, Red) sampai bingung mau duluan umumkan kriteria atau nama. Saya jawab, lho kamu kan yang Sekjen," cetus Mega lantas tertawa.

    Acara yang berlangsung meriah mulai pukul 14.30 WIB itu memang dihadiri sejumlah tokoh yang sudah mendeklarasikan diri sebagai capres. Ada Sri Sultan HB X, Fadel Muhammad, Rizal Ramli, dan capres independen Fadjroel Rahman. Hadir juga Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDIP Taufik Kiemas dan Pramono.

    Dari kalangan politisi, pengamat, dan aktivis, hadir Ketua Umum PBR Bursah Zarnubi, Yudi Latief, Sukardi Rinakit, Garin Nugroho, Ikrar Nusa Bakti, dan Effendy Gozali.

    Adapun buku Mereka Bicara Mega merupakan kumpulan artikel dari 38 tokoh nasional dengan beragam latar belakang. Sesuai dengan judul buku itu, mereka membuat penilaian terhadap sosok putri proklamator Bung Karno tersebut.

    Tidak main-main, tokoh sekaliber Ahmad Syafii Ma'arif, Akbar Tandjung, Amien Rais, Prabowo Subianto, Salahuddin Wahid, Jalaludin Rahmat, Khofifah Indar Parawansa, Alwi Shihab, Rokhmin Dahuri, Ahmad Sumargono, dan Malik Fadjar ikut berkonstribusi. Malah, Hasyim Muzadi dan Din Syamsuddin yang diberi porsi memberikan kata pengantar tak kuasa menahan diri untuk tidak ikut berkomentar.

    "Itu bagian dari kejutan yang diberikan teman-teman, mungkin karena jengkel. Soalnya, saya memang paling malas diminta untuk menceritakan diri sendiri," ungkap Mega.

    Sementara itu, Pramono menyatakan, banyak hal menarik yang terungkap dalam buku tersebut. Misalnya, kisah Akbar dengan Mega sewaktu keduanya masih remaja. "Ternyata, saat SMP, Pak Akbar sering menjemput Ibu Mega untuk les bahasa Inggris," ujarnya yang langsung disambut tawa hadirin.

    Dalam tulisannya, Akbar memang menceritakan bahwa dirinya dan Mega duduk di SMP yang sama, yaitu SMP Cikini, Jakarta Pusat. Meskipun Mega berstatus anak presiden yang terikat protokoler, ungkap dia, mereka tetap menjaga jalinan komunikasi. Misalnya, Akbar hadir di acara ulang tahun Mega meskipun tidak diundang.

    Pada 1970-an, selepas SMP, mereka sama-sama mengambil kursus bahasa Inggris di Lembaga Indonesia Amerika (LIA). "Bahkan, saya pernah mengantarnya pulang setelah kursus. Artinya, kami telah menjalin hubungan silaturahmi sejak masih muda," curhat Akbar dalam tulisannya.

    Dalam sambutan itu, Sri Sultan HB X menuturkan sejak kecil mengenal Mega. Malah, di antara kedua orang tua, sudah tumbuh komitmen dan cita-cita yang sama untuk memerdekakan republik dan mempertahankan kemerdekaan. "Tugas kami tentunya menjaga nama baik orang tua masing-masing," ucapnya.

    Fadel menjelaskan, selama menjadi presiden, Mega tiga kali mengunjungi Gorontalo. Dalam kunjungan itu, papar dia, Mega selalu mendorong dirinya untuk mengembangkan potensi daerah seoptimalnya.

    "Saya sendiri meyakini, kalau daerah maju, negara pasti kuat. Sekarang ini, semua masih tersentralisasi di pusat. Sepertinya, negara ini cuma Jakarta. Sementara itu, anggaran daerah kecil. Makanya, pembangunan daerah tersendat-sendat," ujarnya.

    Kepada wartawan yang bertanya soal peluang mendampingi Mega sebagai cawapres, Fadel menjawab dengan sangat diplomatis. "Saya berpikir sederhana saja. Saya punya kelemahan, yaitu masih menjadi gubernur dan ketua DPD Partai Golkar di Gorontalo," terangnya.

    Mengapa menjadi ketua DPD Partai Golkar di Gorontalo menjadi persoalan? "Politik itu sangat sensisitf. Makanya, jangan sampai salah main. Nanti bisa terjebak. Bagaimanapun, hasil pemilu pasti berpengaruh," tegasnya. Masih berharap bisa melalui jalur Golkar? "Golkar kini ibaratnya lagi macet. Mobil di belakang tit...tit...tit, tapi yang depan nggak mau jalan," candanya.

    Taufik juga menolak berkomentar banyak, apakah yang ideal duet Mega-Sultan atau Mega-Fadel. Menurut dia, pendekatan Jawa-luar Jawa sudah tidak relevan. "Keduanya sama-sama mewakili bangsa Indonesia," ungkapnya. Mengapa kandidat capres lain tidak diundang? "Oh, Prabowo dan Hidayat diundang, cuma berhalangan," imbuhnya.

    Labels: ,

    Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Rakernas PDI Perjuangan di Solo

    Jakarta, 11 Desember 2008

    K e p a d a Yth :
    Rekan-rekan Pimpinan Surat Kabar Harian,
    Rekan-rekan Pimpinan Surat Kabar Mingguan,
    Rekan-rekan Pimpinan Majalah Mingguan,
    Rekan-rekan Pimpinan Media Elektronika,
    Di tempat


    Merdeka!!!

    SIARAN PERS DPP PDI PERJUANGAN:
    DPP PDI Perjuangan Putuskan Beberapa Agenda Partai dalam Waktu Dekat

    Infokom DPP PDI Perjuangan - Rapat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan hari Kamis (11/12) siang hari tadi memutuskan beberapa hal terkait agenda Partai dalam waktu dekat, diantaranya adalah mengenai rencana kegiatan Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri untuk bersilaturahim ke beberapa daerah di Indonesia bagian timur, serta kelangsungan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai di Solo.

    Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri, siang itu memutuskan untuk melakukan penjadwalan ulang pelaksanaan agenda kegiatan Ketua Umum untuk bersilaturahim dengan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia bagian timur.

    Kegiatan silaturahim yang sedianya akan diselenggarakan pada sekitar minggu ke 4 bulan Desember ini, dalam rapat Kamis siang tadi diputuskan akan dihelat pada tanggal 3-8 Januari 2009, sebelum pelaksanaan Rakernas Partai di Solo.

    Dijelaskan oleh Ketua bidang Eksternal Informasi dan Komunikasi (Infokom) DPP PDI Perjuangan, Daryatmo Mardiyanto, bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hj Megawati Soekarnoputri dan perlu menyesuaikan beberapa jadwal kegiatan agenda internal Partai lainnya.

    Lebih lanjut diungkapkannya, agenda utama dalam rencana kegiatan silaturahim Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga merupakan Ibu Bangsa Indonesia bersama masyarakat Indonesia bangian timur tersebut akan lebih focus dalam menyerap perhatian, aspirasi serta harapan masyarakat, juga yang terkait dengan persoalan-persoalan lokal berdimensi nasional.

    “Juga untuk menyerap aspirasi, perhatian dan harapan masyarakat kepada para kepala daerah yang berasal dari kader Partai maupun yang diusung PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah setempat,” jelas Ketua DPP, Daryatmo Mardiyanto.

    Terkait kegiatan lainnya, rapat DPP yang langsung dipimpin oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Kamis (11/12) siang tadi juga memutuskan untuk melaksanakan Rakernas Partai di Solo pada 27-29 Januari 2009.

    Rakernas yang akan diikuti oleh jajaran struktural Partai hingga tingkat Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Nusantara ini juga akan diikuti oleh perwakilan-perwakilan badan atau organisasi-organisasi se asas dan se aspirasi dengan PDI Perjuangan.

    Keterlibatan jajaran struktural Partai dari seluruh wilayah Nusantara tersebut memiliki arti yang sangat penting dalam Rakernas bulan depan tersebut. “Karena Rakernas mengkonsolidasikan seluruh jajaran Partai untuk pemenangan agenda Partai dalam pemilu legislatif dan pemenangan Ibu Hj Megawati Soekarnoputri dalam pemilu Presiden 2009,” jelas mas Dar, demikian Daryatmo Mardiyanto akrab disapa.

    Lebih lanjut dijelaskannya pula, totalitas dan kesungguhan seluruh kader Partai, terlebih dalam hal peran teknis dalam pensosialisasian secara makksimal proses pemilihan atau pengambilan suara dalam pemilu, dengan cara baru, akan dapat meminimalisir suara-suara yang tidak sah karena kekeliruan teknis saat memilih. “Hal ini jelas perlu mendapat perhatian dari seluruh kader Partai mengingat konstituen utama PDI Perjuangan adalah kaum tradisional,” lanjutnya.

    Wassalam,



    Ir. H. Daryatmo Mardiyanto
    Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
    Bidang Eksternal Informasi dan Komunikasi

    Labels:

    Tuesday, December 09, 2008

    Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • 5 Kebijakan Menuju Sembako Murah





    Labels: ,

    Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Mega Umumkan 17 Kandidat Cawapres


    Sebelum Pemilu Legislatif
    Jawa Pos, Minggu, 07 Desember 2008

    PDIP merombak skenario proses rekrutmen cawapres yang akan mendampingi Megawati. Awalnya, mereka akan menetapkan sebelum pemilihan legislatif (pileg). Dalam strategi barunya, yang diumumkan sebelum pileg adalah 17 kandidat cawapres yang mereka incar. Sedangkan cawapres terpilih diumumkan setelah mengetahui suara yang diperoleh PDIP.

    Pengumuman nama para kandidat cawapres akan dilakukan pada Rakernas IV PDIP di Solo, 26-28 Januari 2009. Nama-nama itu saat ini sudah disurvei untuk mengetahui elektibilitasnya.

    ''DPP akan menyampaikan nama-nama yang disurvei ke seluruh peserta rakernas,'' kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BP-Pemilu) DPP PDIP Tjahjo Kumolo di Jakarta kemarin (6/12). Dari sana, diharapkan muncul input balik dari peserta rakernas sebagai bahan pertimbangan jajaran DPP PDIP dalam membuat keputusan.

    Sebelumnya, salah satu sumber Jawa Pos di internal PDIP sempat membeberkan 17 nama itu. Mereka adalah Sri Sultan HB X, Hidayat Nurwahid, Jusuf Kalla, Prabowo, Wiranto, Din Syamsuddin, Ryamizard Ryacudu, Sutiyoso, Surya Paloh, Akbar Tandjung, Hasyim Muzadi, Jimly Ashiddiqie, Antasari Azhar, Rizal Ramli, Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi, Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad, dan chairman Jawa Pos Dahlan Iskan.

    Berarti tidak dikerucutkan dan ditetapkan satu nama sebagai cawapres Megawati? ''Keputusannya bisa setelah pemilu legislatif,'' jawab Tjahjo yang juga ketua fraksi di DPR itu.

    Bagaimana dengan kandidat cawapres yang ikut disurvei, namun telanjur mendeklarasikan diri sebagai capres, misalnya Sri Sultan HB X? ''Kami akan menunggu sikap final para kandidat cawapres, tapi sekarang mendeklarasikan diri sebagai capres yang belum jelas partainya itu,'' ujar Tjahjo, lantas tertawa.

    Menurut dia, Sri Sultan HB X awalnya memang menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk menjadi cawapres Megawati. ''Hubungan pribadi sangat dekat dan visi keduanya juga sama untuk Indonesia ke depan,'' bebernya.

    Tjahjo juga menegaskan bahwa Sri Sultan tidak mungkin menjadi capres PDIP, sedangkan Megawati menjadi cawapresnya. Skenario politik itu sempat ditawarkan Ketua Tim Pelangi Perubahan Sukardi Rinakit, tim sukses Sultan.

    ''Kalau Sultan punya pertimbangan lain dan yakin PDIP akan mendukung dia sebagai capres alternatif, itu sah-sah saja. Tapi, itu sangat tidak mungkin. Soalnya, partai sudah bulat mendukung Megawati sebagai satu-satunya capres dari PDIP untuk Pilpres 2009,'' jelasnya.
    Kandidat Menteri Megawati Papar Visi di Depan Kader
    PDIP benar-benar ingin mendapatkan menteri yang mumpuni sesuai dengan visinya. Karena itu, para kandidat menteri yang bersedia dipasang bila Megawati memenangi pilpres diminta menyampaikan visi dan misinya dalam Rakernas IV PDIP yang dihelat pada 26-28 Januari 2009 di Solo.

    Para kandidat menteri itu akan memberikan paparan visi dan misi kepada para peserta rakernas menurut bidangnya masing-masing. ''Jadi, nanti mereka yang menggambarkan bagaimana visi PDIP di bidang ekonomi, kesra, atau polkam kalau Megawati memenangkan pilpres. Merekalah yang menjabarkan di tataran mikro, sembako murah itu seperti apa atau APBN yang prorakyat itu bagaimana,'' beber Tjahjo Kumolo, salah seorang anggota tim penggodok embrio kabinet tersebut.

    Pria yang juga ketua DPP PDIP dan ketua Fraksi PDIP di DPR itu memastikan bahwa anggota kabinet inti Megawati tidak akan dimonopoli kader internal PDIP. Selain profesional yang memang ahli di bidangnya, juga akan diakomodasi kader-kader potensial dari partai lain. "Pada prinsipnya, kekuasaan itu harus dibagi. Tentunya dalam koridor di mana penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden," tutur Tjahjo.

    Sementara itu, Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengatakan, keputusan DPP PDIP untuk menyiapkan kabinet Megawati sebelum pilpres, bahkan sebelum pileg, merupakan langkah strategis. Menurut dia, masyarakat akan diuntungkan karena memperoleh gambaran yang lebih utuh mengenai capresnya.

    "Masyarakat bisa memberikan respons. Dengan mengenal sosok calon menteri, masyarakat kan bisa mengira-ngira apa warna kebijakan yang akan dikeluarkannya. Kami pasti akan mendengarkan semua feedback (umpan balik, Red) dari masyarakat," tandas Maruarar.

    Selain itu, lanjut Arar (panggilan akrab Maruarar Sirait), parpol menjadi semakin terbuka. Sehingga tidak sembarangan merekrut orang untuk jabatan-jabatan politik. ''Jangan sampai orang yang tidak berkeringat tahu-tahu bisa masuk. Kami tidak mau terjebak pada politik dagang sapi,'' tegas dia.

    Labels: , ,

    Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Megawati Godok Embrio Kabinet




    Incar Sejumlah Tokoh Muda
    Jawa Pos, Selasa, 09 Desember 2008



    JAKARTA - PDIP, tampaknya, sangat serius dengan ide membangun tradisi politik baru di negeri ini. Yakni, sebelum maju dalam pemilu, capres harus mengumumkan daftar kabinetnya.

    Saat ini partai tersebut sedang menggodok susunan kabinet bayangan yang dipersiapkan bila Megawati menang dalam pilpres nanti. Tampaknya, partai moncong putih itu tidak main-main. Susunan kabinet tersebut akan diumumkan di depan kader PDIP dalam Rakernas IV PDIP yang berlangsung di Solo, 26-28 Januari 2009.

    Platform kabinet beserta nama-nama kandidat menteri digodok empat elemen di internal PDIP. Mereka adalah DPP PDIP yang diwakili Sekjen DPP PDIP Pramono Anung, Badan Pemenangan Pemilu Legislatif (BP Pemilu) yang diketuai Tjahjo Kumolo, BP Pilpres yang diketuai Theo Syafei, dan Megawati Institute yang dipimpin Arief Budimanta.

    ''Sebelum ditawarkan kepada Bu Mega, empat elemen itu yang menentukan kriteria utama mulai platform sampai alternatif nama-nama,'' kata Pramono Anung ketika dihubungi kemarin (7/12).

    Menurut Pram -begitu dia akrab disapa- Kabinet Megawati akan dipenuhi orang-orang yang berada di usia produktif, 40-55 tahun. ''Malah kabinet itu akan didominasi orang-orang muda yang fresh,'' ujarnya.

    Dia menegaskan, Kabinet Megawati akan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada tokoh-tokoh baru yang berpotensi membawa harapan baru. Dengan kata lain, mereka bukan bagian dari masa lalu yang dinilai kurang berhasil.

    ''Orang-orang itu tidak terkontaminasi dan tidak memiliki beban sejarah. Mereka juga harus punya basis pendidikan dan basis masyarakat yang baik,'' tandasnya. Siapa saja bakal anggota kabinet inti itu? ''Seperti biasa, kalau soal nama, jangan tanya saya,'' jawabnya, lantas tertawa.

    Tapi, sejumlah sumber Jawa Pos di DPP PDIP menyebut sejumlah nama yang masuk list bakal kabinet inti Megawati itu. Di dalamnya memang banyak tokoh muda di bawah 50 tahun. Di bidang politik, hukum, keamanan, dan pertahanan, misalnya, ada nama Rektor Paramadina Anies Baswedan dan Sekjen DPP PDIP Pramono Anung.

    Di bidang kesejahteraan rakyat terdapat nama Ketua Komisi IX DPR (anggota FPDIP) Ribka Tjiptaning, dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Siti Musdah Mulia, dan pengamat politik dari Universitas Paramadina Yudi Latief.

    Sedangkan bidang perekonomian malah hampir semuanya diisi tokoh muda. Mereka, antara lain, mantan Sekjen DPP PAN yang juga ekonom Faisal Basri, ekonom INDEF Iman Sugema, Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM Revrisond Baswir, dan pengamat ekonomi UGM Sri Adiningsih.

    Ada juga nama-nama senior seperti sejumlah jenderal yang selama ini mendukung Mega. Misalnya, Mayjen (pur) Theo Syafei, Mayjen (pur) Adang Ruchiatna, dan Mayjen (pur) H.B. Palaguna.

    Direktur Megawati Institute Arief Budimanta yang dihubungi terpisah mengakui adanya penggodokan embrio kabinet itu. Hanya, katanya, belum ada penetapan nama. ''Belum ada yang fix. Semua masih terus digodok. Bagi kami, yang penting bukan orangnya, melainkan platform-nya bagaimana,'' ujarnya.

    Dia menambahkan, PDIP masih memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk bersama-sama menggodok blue print Indonesia pasca-2009. Di sektor ekonomi, misalnya, kata Arief, partainya ingin menggiring kembali haluan pembangunan bangsa yang kini cenderung market liberalism menjadi mengedepankan keadilan sosial dan pemerataan sesuai dengan amanat konstitusi dan Pancasila.

    ''Para ekonom terbaik bangsa yang menginginkan perubahan silakan bergabung dengan kami,'' ajaknya. Karena itulah, kabarnya, menurut sumber lain, Mega milirik ekonom berbasis kerakyatan seperti Revrisond Baswir dan Faisal Basri.

    Labels: , , , ,

    Subscribe to pdi-perjuangan_28
    Powered by groups.yahoo.com