WEBSITE PDI PERJUANGAN

The Pioneer of PDI Perjuangan News & The Voice of PDI Perjuangan. Website PDI Perjuangan, Blog PDI Perjuangan, Portal PDI Perjuangan, Situs PDI Perjuangan, Group PDI Perjuangan, Milis PDI Perjuangan, Mailing List PDI Perjuangan, Wiki PDI Perjuangan, Underbow PDI Perjuangan, Ormas PDI Perjuangan, Organisasi Sayap PDI Perjuangan.

Name:
Location: NEGARA KESATUAN, REPUBLIK INDONESIA, Indonesia

admint.pdiperjuangan@googlemail.com

Kirimkan Berita dan Foto Dari DPC/DPD Anda ke: admint.pdiperjuangan@googlemail.com. Berita yang menarik akan dimuat di website ini.

Thursday, November 30, 2006

Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Dulu Bermusuhan, Kini Bergandengan

    Jawa Pos, Kamis, 30 Nov 2006,

    Dulu Bermusuhan, Kini Bergandengan

    JAKARTA - Perhelatan ulang tahun ke-70 politikus gaek Sabam Sirait berlangsung meriah kemarin. Sejumlah tokoh dari lintas golongan hadir. Bukan hanya tokoh PDIP Megawati dan suaminya, Taufiq Kiemas, ada pula mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung. Selain itu, hadir ketua umum PP Muhammadiyah dan Gubernur Barnabas Saebu.

    Para tokoh itu sekaligus menjadi pembicara pada acara yang berlangsung di Gedung Manggala Wanabhakti tersebut. Dalam acara itu sekaligus diluncurkan buku Sabam berjudul Meniti Demokrasi Indonesia. "Demokrasi memang indah. Dulu kita ingat, Golkar semena-mena ketika berkuasa dan sekarang kami (PDIP) bisa duduk bersama secara bersahabat di sini," jelas Sabam lalu tersenyum.

    Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang didapuk berbicara pertama mengaku, Sabam adalah guru demokrasi bagi dirinya sejak 30 tahun lalu.(cak)

    Labels: , ,

    Wednesday, November 29, 2006

    Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Sabam Sirait, Politikus Senayan yang Hari Ini Menapak Usia 70 Tahun

    Jawa Pos. Rabu, 29 Nov 2006

    Sabam Sirait, Politikus Senayan yang Hari Ini Menapak Usia 70 Tahun
    Terjun ke Dunia Politik setelah Gagal Jadi Polisi

    Usia yang terus bertambah tidak mengendurkan semangat perjuangan Sabam Sirait, politikus gaek asal Medan. Pada usia yang merambat 70 tahun, politikus senior itu tak kehilangan sikap kritis. A. Khoirul Umam -Jakarta Hari ini Sabam -demikian Sabam Sirait akrab disapa- akan merayakan ulang tahun yang ke-70.

    Dia mengundang sejumlah teman seperjuangannya di Ruang Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Pada hari spesial itu, politikus nasionalis tersebut kembali meluncurkan buku biografi yang berjudul Sabam Sirait Meniti Demokrasi Indonesia. Buku yang ditulis Imron Hasibuan dan diterbitkan View Communication itu merupakan biografinya yang kedua. "Tahun 1997 juga ada terbitan biografi politik saya yang bernuansa semangat gerakan reformasi," kata Sabam kepada Jawa Pos kemarin.Dia merupakan salah seorang politikus ulung yang dimiliki bangsa ini. Alur perjalanan hidupnya untuk meniti karir didunia politik melalui liku-liku.

    Dulu, Sabam muda sangat diharapkan kedua orang tuanya, Hendrik Sirait dan Yulia Sibuea, untuk menjadi guru. Guru dinilai profesi yang amat mulia untuk penguatan civic education secara langsung terhadap komunitas grass roots.

    Karena Sabam tidak berminat dengan profesi guru, orang tuanya ganti mengimpikan putranya itu menjadi polisi. Harapan orang tuanya sempat ditindaklanjuti Sabam. Berkas-berkas pendaftaran pun sempat diajukan. Namun, apa boleh dikata, dia dipaksa gigit jari saat mengetahui bahwa waktu pendaftaran menjadi aparat kepolisian sudah tutup.

    Akhirnya, harapan kedua orang tuanya itu pun harus pupus saat Sabam lebih tertarik untuk memikirkan persoalan-persoalan bangsa yang bernuansa politis. Potensi intelektual yang mumpuni dan dipadu dengan sikap kritis menyadarkan Hendrik dan Yulia bahwa putranya yang lahir di Tajung Balai, Sumatera Utara, 13 Oktober 1936, itu akan menjadi tokoh besar bangsa ini kelak. Pada April 1956, Sabam memutuskan melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI), yang kebetulan masih membuka lowongan studi.

    Saat itu, dia terlibat aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Pria humoris itu juga berpartisipasi aktif dalam Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) dan Parkindo. Dia menjadi salah seorang aktivis ’66 terkemuka. Pengalaman itu mengantarkan dia dalam meniti karir politik. Dia sudah bergabung dengan parlemen pada awal Orde Baru, saat terjadi perombakan DPR. Dalam Pemilu 1971, Sabam terpaksa meninggalkan Senayan. Namun, dia aktif di Parkindo dan ikut menjadi motor saat partainya fusi bersama PNI, Partai Katolik, dan Murba menjadi PDI. Pemilu 1977 mengantar Sabam ke DPR lewat pintu PDI.

    Sejak itu, nama Sabam berkibar di parlemen. Dia disebut sebagai salah seorang politikus vokal di antara segelintir politisi yang kritis terhadap rezim Orde Baru. Sabam selalu menjadi bintang dalam isu politik nasional. Selain di DPR, dia pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), yakni pada 1983-1992. Pengalamannya yang bertumpuk itu telah membawa dia menduduki posisi penting dalam PDIP, partai baru reinkarnasi dari kekuatan pro-Megawati Soekarnoputri sebelum Pemilu 1999.

    Ditanya tentang perjalanan hidup dan karir poilitiknya itu, Sabam mengatakan bahwa dirinya harus melalui proses kontemplasi atau perenungan mendalam dan kerja keras. "Tapi, mungkin semua ini adalah takdir," ujarnya. Sabam ingin berbagi pengalaman dan menyuarakan pesan-pesan berharga kepada masyarakat Indonesia secara luas, khususnya para pemimpin bangsa itu. Di dalam biografi terbarunya yang hari ini di-launching-kan itu, Sabam ingin menyampaikan pesan kepada publik supaya tidak putus asa dalam menata dan menjaga bangunan demokrasi bangsa ini. "Buku ini berisi pengalaman sepak terjang politik saya dalam berdemokrasi," tuturnya.

    Untuk menegakkan sendi-sendi bangunan demokrasi bangsa ini, ujar dia, perlu menjunjung tinggi aspek kedisiplinan, kerja keras, dan senantiasa menghormati setiap perbedaan yang ada. Misalnya, dahulu pemerintahan sentralistik telah ditumbangkan dan diperbaiki dengan sistem otonomi. Namun, sistem otonomi itu hendaknya tetap menjaga persatuan dan keutuhan dari segenap elemen bangsa ini. Dia berharap, di acara hari ini sejumlah sahabatnya akan hadir. Rencananya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai keynote speaker, lalu Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Ketua Dewan Penasihat DPP DPIP Taufiq Kiemas, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan pengamat politik UI Arbi Sanit. (aku)

    Labels: ,

    Monday, November 27, 2006

    Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Websites of GMNI

    Tentang GMNI

    GMNI lahir dengan identitasnya yang hakiki sebagai "ORGANISASI KADER DAN ORGANISASI PERJUANGAN" yang berlandaskan Ajaran Soekarno. Karena itu, dalam aktivitasnya terdapat prinsip-prinsip perjuangan yang harus tetap melekat dalam tubuh GMNI dan menjadi watak dasar perjuangan GMNI, yakni:

    GMNI berjuang untuk rakyat.

    GMNI berjuang bersama-sama dengan rakyat.

    Makna Nama GMNI

    Makna "Gerakan" Dalam Nama GMNI GMNI adalah organisasi Gerakan, yang dilakukan oleh sekelompok manusia dengan status "Mahasiswa", oleh karena itu GMNI disebut juga sebagai "Student Movement". Gerakan yang dimaksud adalah suatu upaya atau tindakan yang dilakukan secara terencana dengan tujuan melakukan perubahan/pembaruan yang meliputi semua aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain sebagainya, untuk mencapai tujuan perjuangan.

    Makna "Mahasiswa" Dalam GMNI GMNI sebagai organisasi mahasiswa, sehingga yang dapat menjadi anggota GMNI adalah mereka yang berstatus sebagai Mahasiswa. Namun demikian, bahwa mahasiswa yang menjadi anggota GMNI adalah mereka yang menyetujui tujuan dan cara perjuangan GMNI.

    Makna "Nasional" Dalam GMNI GMNI adalah organisasi yang berlingkup nasional. Artinya, bukan organisasi kedaerahan, keagamaan, kesukuan, atau golongan yang bersifat terbatas dan sempit. Makna nasional juga mengandung pengertian bahwa perjuangan GMNI bersifat Kebangsaan/Nasionalisme.

    Makna "Indonesia" Dalam GMNI GMNI adalah organisasi yang berkedudukan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan oleh karenanya GMNI bertugas dan bertanggungjawab serat mengutamakan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan seluruh elemen pembentukannya terutama kaum Marhaen. "Indonesia" dalam GMNI juga bermakna sebagai simbol identitas GMNI yang berangkat dari proses kebangsaan Indonesia.

    Makna "Huruf" pada Penulisan GMNI Penulisan huruf "G" dan "I" pada GMNI dengan huruf besar, dimaksudkan bahwa aspek Gerakan Indonesia menjadi bagian yang harus ditonjolkan oleh GMNI. Penulisan huruf "m" dan "n" pada GMNI dengan huruf kecil, dalam posisi sejajar sama tinggi dengan huruf yang lainnya adalah identitas/sifat GMNI sebagai organisasi mahasiswa yang berfaham kebangsaan (Sosio Nasionalsisme) seperti yang diajarkan oleh Bung Karno.

    website gmni

    website korda gmni jatim

    website gmni teknik ugm

    Labels:

    Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Penghargaan Bangun Budaya Damai

    Jawa Pos, Kamis, 23 Nov 2006,

    Penghargaan Bangun Budaya Damai

    JAKARTA - Megawati Soekarnoputri sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia mendapat penghargaan "Perintis Pengembangan Program Anak Indonesia Membangun Budaya Damai ". Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua Yayasan Amal Bhakti Ibu Sulasikin Murpratomo kemarin.

    Acara penyerahan berlangsung di kediaman ketua umum DPP PDIP itu, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 09.00, belasan pengurus Yayasan Amal Bhakti Ibu tiba di rumah Mega. Tidak seperti kebiasaan pemberian penghargaan, kali ini panitia mengantar sendiri penghargaan tersebut.

    Sekitar pukul 10.00, Megawati dan sejumlah pengurus yayasan menuju ke luar rumah untuk menemui juru foto. Mantan Menteri Urusan Peranan Wanita Sulasikin Murpratomo yang terlihat masih sehat menyapa dengan senyuman dan bersalaman dengan Mega. (cak)

    Labels: ,

    Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Redpem (Relawan Pejuang Demokrasi)

    Kaltim Pos Senin, 19 Desember 2005

    PDIP Kurang Kader

    Wakil Ketua DPC PDI-P Samarinda Siswadi mengakui jika DPC di Samarinda mengalami kekurangan kader muda. "Saat ini terus terang kami kekurangan kader PDI Perjuangan, apalagi dengan adanya peraturan yang meminta ada 2 kader perempuan untuk masuk dalam struktur kepengurusan," ucapnya kemarin.

    Kekurangan tersebut menurut Siswadi diakibatkan massa muda atau kader yang diharapkan menjadi anggota kepengurusan PDI Perjuangan masih takut atau ragu untuk bergabung dalam struktur keorganisasian."Untuk itu, saya turut senang dengan bertambahnya underbow di tubuh PDI Perjuangan, itu mempermudah pengkaderan pemuda khususnya di Samarinda," lanjutnya. Underbow yang dimaksud Siswadi adalah Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem) yang dilantik Sabtu (17/12) lalu.

    Kaderisasi bisa terus berjalan, karena Repdem merupakan underbow yang berisikan pemuda-pemuda yang berusaha mengembangkan partai dengan basis kerakyatan."Hampir semua elemen pemuda masuk dalam Redpem, sehingga ini merupakan cikal bakal pengkaderan PDI Perjuangan nantinya," tambahnya.

    Lebih lanjut Siswadi mengharapkan Redpem mampu membantu PDI Perjuangan menjadi partai yang besar. Repdem memutuskan bergabung sebagai underbow PDI Perjuangan karena PDI Perjuangan dinilai telah berhasil mewujudkan idealismenya dalam menegakkan demokrasi. Apalagi salah satu program kerja dari Redpem adalah rekrutmen, kaderisasi dan pendataan yang secara otomatis dapat membantu kaderisasi PDI Perjuangan yang dikatakan Siswadi kekurangan kader tersebut.(psp)

    home pdi perjuangan

    Labels: ,

    Thursday, November 02, 2006

    Supported Links !

  • Kumpulan Website PDI Perjuangan
  • JOIN MAILING LIST PDI PERJUANGAN 28
  • Libatkan 8.000 Pengurus Partai

    Jawa Pos, Kamis, 02 Nov 2006,
    Libatkan 8.000 Pengurus Partai

    Pemilihan Bacagub dari PDIP SURABAYA -
    Tiga nama bakal calon gubernur (bacagub) dari PDIP akan berebut suara dalam rakerdasus (rapat kerja daerah khusus) yang dijadwalkan 23 Desember 2006. Ketiga nama itu, sebagaimana sudah diberitakan, adalah Sekdaprov Soekarwo, Ketua DPP PDIP Soetjipto, dan anggota FPDIP DPRD Jatim Zainal Abidin.Menurut mekanisme pemilihan, kandidat yang memperoleh suara terbanyak akan diusulkan kepada DPP untuk ditetapkan sebagai cagub resmi PDIP. Rakerdasus itu akan melibatkan seluruh pengurus harian PAC (Pimpinan Anak Cabang) dan DPC (Dewan Pengurus Cabang) yang jumlahnya mencapai 8 ribu orang. Dan, semuanya punya hak suara! "Memang aturannya seperti itu. Semua pengurus PAC dan DPC punya hak suara dalam rakerdasus," kata Wakil Ketua DPD bidang politik dan pemenangan pemilu Ali Mudji kemarin. Menurut data DPD, terdapat 650 PAC dan 38 DPC se-Jatim. Masing-masing terdiri atas 11 hingga 13 orang pengurus harian. Jika ditotal mencapai 8 ribu orang. Hari ini, DPD mengumpulkan seluruh perwakilan DPC se-Jatim untuk membahas teknis pelaksanaan rakerdasus itu. Ada juga pembicaraan tentang program sosialisasi visi-misi para kandidat. Ali mengakui, rakerdasus melibatkan ribuan orang membutuhkan persiapan matang, utamanya mengenai mekanisme pemilihan bacagub. "Untuk sementara ada dua alternatif yang kita usulkan," katanya. Pertama, rakerdasus dilaksanakan di masing-masing DPC. "Jadi, para pengurus PAC dan DPC tidak perlu ke luar kota," katanya. Alternatif kedua, diselenggarakan sesuai jumlah dapil (daerah pemilihan). Satu dapil terdiri atas empat hingga enam daerah. "Yang mana disetujui, baru diketahui setelah dibicarakan bersama DPD dan DPC," katanya. Untuk memenangkan persaingan, seorang kandidat paling tidak harus mendapat dukungan duapertiga dari total suara. Dalam sebuah kompetisi politik, sudah bukan rahasia lagi jika tebalnya fulus ikut menentukan. "Bisa saja ada money politics. Tapi, DPD akan mengawal. Kalau ada kandidat yang terbukti melakukannya, bisa kita coret dari pendaftaran," tegas Ali. DPD mengumpulkan seluruh bacagub PDIP di kantor Kendang Sari tadi malam. Mereka diberi pengarahan tentang tahapan pemaparan visi-misi yang dimulai pada 11 November -- 17 Desember 2006. Selama rentang waktu itu, seluruh bacagub diminta hadir di lokasi yang ditunjuk untuk memaparkan visi-misinya kepada seluruh DPC dan PAC. "Kita sudah menentukan 16 lokasi untuk tempat paparan visi misi. Semua bacagub harus mengikuti mekanisme ini," kata Ali Mudji. (oni)

    Labels: , ,

    Subscribe to pdi-perjuangan_28
    Powered by groups.yahoo.com